Tercenung
dan terenyuh mendengar dan melihatnya. Seorang
anak yang masih muda menikah tiba-tiba. Ternyata, karena hamil duluan dan
perutnya yang semakin membesar tidak bisa di sembunyikan. Akhirnya, setelah
menikah 3 bulan sudah melahirkan anak. Tidak mungkin usia bayi dalam kandungan
hanya 3 bulan! Aku heran, tapi katanya sudah biasa.
Aimata
ini menetes ketika melihat bayi yang tak berdosa di buang di tempat pembuangan sampah
yang pasti bau, selokan yang kotor, bahkan ada ibu yang tega menggugurkan
janinnya. Hati ibu mana yang tega melakukkan hal itu?
Dapat
kabar juga kalau adek laki-lakinya baru saja menikah. Kali ini, menikah bukan
karena kecelakann, kabarnya pernikahan tersebut atas dasar cinta. Keduanya saling
mencintai satu sama lain. Belum ada satu bulan, mendengar bahwa pemuda ini
memukul istrinya. Kata pemuda ini, isterinya tidak sebaik ketika mereka
pacaran.
Juga
ku dengar dan ku lihat banyak rumah tangga yang tidak utuh, ayahnya tidak ada,
atau ibunya yang tidak ada. Cerai menjadi satu-satunya jalan untuk mengakhiri
penderitaan berumah tangga, katanya. Ya Allah..
SEMUA INI
SALAH SIAPA? Hiks..
Iya,
aku juga pernah mengalami masa remaja. Aku tahu, diusia ini identik dengan
sosok yang sedang mencari jati diri. Rasa ingin tahunya sangat tinggi, segala
hal baru membuatnya penasaran, namun dari situlah banyak hikmah (pelajaran)
yang dapat di ambil. Sayang sekali, jika rasa penasarannya mengarah pada
hal-hal keburukan. Rugi deh kalau pada usia remaja dihabiskan dengan petualangan
yang mengerikan.
Sebagai
pemuda, kita memiliki pertanggungjawaban di akhirat. Untuk apa masa muda kita
selama ini di manfaatkan? Apakah untuk hura-hura tenggelam dalam nikmat dunia,
atau kita gunakan untuk hal yang bermanfaat.
“Mumpung
masih muda nikmati saja dulu.” Mungkin, tidak asing dengan perkataan ini. Perkataan
seperti ini adalah perkataan yang mengandung makna yang dalam dan pastinya menjerumuskan.
Pada masa muda, banyak pintu kesempatan terbuka lebar. Bukankah ketika usia mulai senja, pintu
kesempatan tersebut perlahan-lahan menghilang? Merugilah bagi pemuda yang masa mudanya digunakan untuk “senang-senang”
tanpa manfaat atau masa tua yang kesempatannya
dibatasi oleh usia yang semakin menua.
Daripada
dalam usia muda di habiskan untuk pacaran yang tidak halal, yang tentu banyak
kerugiannya di unia maupun di akhirat, yuk buka al-Qur’an. Ternyata al-Qur’an
bicara tentang pemuda.
- Nabi Ibrahim (QS. An-Nahl :120) Sosok Nabi yang memiliki komitmen yang tinggi terhadap tauhid dan selalu berpegang kepada kebenaran dan meninggalkannya.
- Nabi Yusuf (QS. Yusuf : 22-24) Didalam ayat ini dikisahkan bahwa beliau terperangkap dalam badai syahwat, handaknya kita belajar darinya untuk mensucikan hati dan bertaubat kepada Allah serta menjaga kesucian, akhlak dan kepribadian, berupaya sekuat tenaga untuk menjaga dari perbuatan zina.
- Nabi Ismail (QS. Ash-Shaffat :102-107) Begitu hebat menyakini perintah Allah dan taat pada ketentuan-Nya, sebuah pengorbanan besar dan agung kepada Rabb-Nya.
- Pemuda Ashabul Kahfi (QS. Al-Kahfi :13-15) Legenda remaja yang mempertahankan Aqidah. Berkelompok bukan untuk hura-hura atau sesuatu yang tidak ada manfaatnya.
- Dan juga inspirasi dari teladan kita, Nabi Agung Muhammad SAW, yang menjadi pemuda bergelar al-amin(terpercaya) dari masyarakatnya. Allahumma shalli ‘ala Muhammad
Jangan
terlena dengan kenikmatan TERLARANG, sehingga melalaikan dari tugas utama
sebagai generasi Islam. Jadikan al-Qur’an sebagai inspirasi kita sebagai
pemuda, generasi Islam. insyaAllah aamiin.
#SalamInspirasiPemuda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar