Seorang
ayah memerintahkan anaknya untuk memecahkan batu besar yang ada di belakang
rumahnya. Kata si ayah, “Kalau kau berhasil memecahkan batu itu dengan kayu
maka kau akan mendapatkan kekuatan yang luar biasa dari batu ajaib tersebut.”
Si anak mengikuti perintah ayahnya. Dengan kayu dia memukul-mukul batu yang
sangat keras itu. Hari berganti hari, bulan berganti bulan, dan tahun berganti
tahun tetapi dia tidak juga memecahkan batu itu. Walaupun sudah ratusan kayu
yang digunakannya. Bukan batu yang pecah, tapi kayu-kayu itu yang patah. Tetapi
si anak tidak putus asa dan terus berusaha karena keyakinannya akan perkataan
sang ayah.
Pada
suatu siang sang ayah memanggil, “Anakku kau telah berusaha sungguh-sungguh.
Kini kau telah mendapatkan kekuatan itu.”
“Maaf
ayah jangan bercanda! Bukankah batu itu belum berhasil kupecahkan?”
“Lihatlah
tubuhmu, sekarang tampak lebih kuat. Lihat otot-ototmu yang mempelihatkan kekuatan
luar biasa itu! Kau telah mendapatkannya anakku.”
“Jadi,
itu rupanya maksud ayah.” Katanya dalam hati.
Kita
sering merasa bahwa kita tak mampu melewatinya. Lalu, kita putus asa dan lari
dari masalah itu. Padahal di dalam ujian-ujian itu ada kekuata-kekuatan”tersembunyi”
yang akan menjadikan hamba yang unggul. Kesulitan-kesulitan dan fitnah yang di
anugerahkan Allah kepada kita laksana seorang “MahaGuru” yang melatih muridnya
sehingga menjadi hamba yang “otot” hatinya laksana “kawat” dan “tulang” hatinya
seperti besi sebagai bekal menghadapi kehidupan ini. Semakin berat dan sulit
ujian serta cobaan yang menerpa, maka semakin bersih dan jernih subtansi
manusia. (di kutip dari buku “Metode Supernol
Menaklukkan Stress")
Tidak ada komentar:
Posting Komentar