Kali ini kita bersama bintang pertama di antara
gugusan bintang nubuwah. Kita bertemu simbol kesucian, sikap menjaga diri, dan
ketakwaan, bersama bunga yang semerbak mewangi hingga memenuhi segala penjuru
alam dengan keharuman iman dan pengorbanan.
Bersama orang pertama dari kalangan kaum wanita
yang beriman kepada Allah. Orang pertama yang shalat bersama Rasulullah. Orang
pertama yang mendapat kabar gembira Surga di antara istri-istri beliau. Orang
pertama yang mendapat salam dari Rabb.
Wanita jujur pertama di antara kaum mukminah.
Istri pertama Nabi yang lebih dulu meninggal dunia. Kuburan pertama di Meka
yang Nabi sendiri turun ke dalamnya. Wanita yang beriman kepada beliau kala
orang-orang ingkar kepada beliau. Wanita yang percaya kepada beliau kala semua
orang mendustakan beliau. Wanita yang membantu beliau dengan harta benda kala
semua orang kikir kepada beliau. Dan darinya Allah menganugerahkan anak pada
beliau.
Dialah wanita berakal, cerdas, terjaga, dan mulia
yang di masa jahiliyah disebut Ath-thahirah (Wanita suci). Lantas bagaimana
halnya setelah berada di bawah naungan Islam?
Dialah tempat Nabi bernaung. Ia membela dan
mendukung beliau untuk menyampaikan dakwah Rabb. Ia mempersiapkan segala faktor
kebahagiaan dan kenikmatan untuk beliau. Ia membantu beliau di saat –saat ujian
paling sulit mendera. Oleh karena itu, layak Ia mendapat salam dari atas langit
ketujuh. Bahkan mendapat kabar gembira sebuah rumah di surga mutiara cekung
tanpa adanya kegaduhan dan keletihan di dalamnya.
Dia adalah Khadijah yang bintangnya bersinar
terang di alam keimanan, kesucian, sikap menjaga diri, pengorbanan, dan
kesetiaan.
(Biografi
35 Shahabiyah Nabi - Syaikh Mahmud Al-Mishri)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar