Selasa, 29 Maret 2016

Dialah yang Pertama


Kali ini kita bersama bintang pertama di antara gugusan bintang nubuwah. Kita bertemu simbol kesucian, sikap menjaga diri, dan ketakwaan, bersama bunga yang semerbak mewangi hingga memenuhi segala penjuru alam dengan keharuman iman dan pengorbanan.
Bersama orang pertama dari kalangan kaum wanita yang beriman kepada Allah. Orang pertama yang shalat bersama Rasulullah. Orang pertama yang mendapat kabar gembira Surga di antara istri-istri beliau. Orang pertama yang mendapat salam dari Rabb.
Wanita jujur pertama di antara kaum mukminah. Istri pertama Nabi yang lebih dulu meninggal dunia. Kuburan pertama di Meka yang Nabi sendiri turun ke dalamnya. Wanita yang beriman kepada beliau kala orang-orang ingkar kepada beliau. Wanita yang percaya kepada beliau kala semua orang mendustakan beliau. Wanita yang membantu beliau dengan harta benda kala semua orang kikir kepada beliau. Dan darinya Allah menganugerahkan anak pada beliau.
Dialah wanita berakal, cerdas, terjaga, dan mulia yang di masa jahiliyah disebut Ath-thahirah (Wanita suci). Lantas bagaimana halnya setelah berada di bawah naungan Islam?
Dialah tempat Nabi bernaung. Ia membela dan mendukung beliau untuk menyampaikan dakwah Rabb. Ia mempersiapkan segala faktor kebahagiaan dan kenikmatan untuk beliau. Ia membantu beliau di saat –saat ujian paling sulit mendera. Oleh karena itu, layak Ia mendapat salam dari atas langit ketujuh. Bahkan mendapat kabar gembira sebuah rumah di surga mutiara cekung tanpa adanya kegaduhan dan keletihan di dalamnya.
Dia adalah Khadijah yang bintangnya bersinar terang di alam keimanan, kesucian, sikap menjaga diri, pengorbanan, dan kesetiaan.
(Biografi 35 Shahabiyah Nabi - Syaikh Mahmud Al-Mishri)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar