Al-Qur’an diturunkan Allah kepada
Nabi Muhammad untuk disampaikan kepada umat manusia bagi kemaslahatan dan
kepentingan mereka, khususnya umat Mukminin yang percaya akan kebenarannya.
Kemaslahatan itu dapat berbentuk mendatangkan manfaat atau keberuntungan,
maupun dalam bentuk melepaskan manusia dari kemadaratan atau kecelakaan yang
akan menimpanya.
Bila ditelusuri ayat-ayat yang
menjelaskan fungsi turunnya al-Qur’an kepada umat manusia, terlihat dalam
beberapa bentuk ungkapan yang di antaranya adalah :
1.
Sebagai
petunjuk bagi kehidupan umat.
2.
Sebagai
rahmat atau keberuntungan yang diberikan Allah dalam bentuk kasih sayangnya.
3.
Sebagai
furqan yaitu pembeda antara yang baik dengan yang buruk; yang halal dengan yang
haram; yang salah dan yang benar; yang indah dan yang jelek; yang dapat
dilakukan dan yang terlarang untuk dilakukan.
4.
Sebagai
mau’izhah atau pengajaran yang akan mengajar dan membimbing umat dalam
kehidupannya untuk mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.
5.
Sebagai
busyra’ yaitu berita gembira bagi orang yang telah berbuat baik kepada Allah
dan sesama manusia.
6.
Sebagai
“tibyan” atau “mubin” yang berarti penjelasan atau yang menjelaskan terhadap
segala sesuatu yang disampaikan Allah.
7.
Sebagai
mushaddiq atau pembenar terhadap kitab, yang datang sebelumnya, dalam hal ini
adalah : Taurat, Zabur dan Injilo. Ini berarti bahwa al-Qur’an memberikan
pengakuan terhadap kebenaran Taurat, Zabur, dan Injil sebagai berasal dari
Allah (sebelumnya adannya perubahan isi kitab itu).
8.
Sebagai
nur atau cahaya yang akan menerangi kehidupan manusia dalam menempuh
keselamatan.
9.
Sebagai
tafsil yaitu memberikan penjelasan secara rinci sehingga dapat dilaksanakan
sesuai dengan yang dikehendaki Allah.
10.
Sebagai
syifau al-shudur atau obat bagi rohani yang sakit. Al-Qur’an untuk pengobat
rohani yang sakit ini adalah dengan petunjuk
yang terdapat di dalamnya.
11.
Sebagai
hakim yaitu sumber kebijaksanaan sebagaimana tersebut dalam surat Luqman[1]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar